Corpus Curare Spiritumque
Jakarta, Masyarakat yang menjalani pemeriksaan colonoscopy (usus besar) pada pagi hari ternyata lebih potensial dalam mendeteksi pertumbuhan kanker dibandingkan dengan pemeriksaan colonoscopy sore hari.
Peneliti dari Clevelend Clinic di Ohio menemukan bahwa sekitar lebih dari 3.600 pemeriksaan colonoscopy di klinik tersebut, rata-rata deteksi tumor lebih tinggi pada saat dilakukan pagi hari.
The United States Preventive Services Task Force merekomendasikan melakukan pemeriksaan colonoscopy setiap 10 tahun sekali dan dimulai sejak usai 50 tahun, sebagai pemeriksaan untuk mendeteksi kanker usus.
Kanker usus adalah salah satu kanker yang sering dijumpai di masyarakat dan terutama menyerang pria ataupun wanita berusia 50 tahun ke atas. Kanker usus adalah tumbuhnya sel kanker yang ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum.
Biasanya berawal dari pertumbuhan sel tidak ganas yang pada stadium awal disebut dengan polip. Polip biasanya tumbuh dengan jinak, tapi memiliki potensi menjadi kanker, dan biasanya bisa dideteksi selama pemeriksaan colonoscopy.
"Tapi belum dapat dibuktikan dengan jelas mengapa pemeriksaan di pagi hari memiliki rata-rata deteksi lebih tinggi, saya berspekulasi bahwa tingkat kelelahan dari pemeriksa bisa menjadi faktor penyebabnya," Dr. Madhusudhan R. Sanaka, seperti dikutip dari MSN, Kamis (13/8/2009).
Pada beberapa kasus, keahlian pemeriksa mungkin sudah sedikit kurang perhatian dan kurang cermat saat sore hari jika dibandingkan dengan pagi hari.
"Tidak ada data pasti yang mendukung penelitian ini untuk bisa diambil kesimpulan," ujar Dr. Joseph Vicari, Rockford Gastroenterology Associates di Illinois. Sehingga dibutuhkan penelitian lebih lanjut lagi untuk menarik kesimpulan bahwa pemeriksaan pagi hari lebih efektif dibanding sore hari.
"Jika kelelahan pemeriksa menjadi faktor penyebabnya, maka sebaiknya mengubah jadwal pemeriksaan menjadi pagi hari agar bisa meningkatkan deteksi polip," tambah Vicari.
